4. Bukan hanya perempuan yang menggunakan mainan seks
Bukan hanya perempuan yang membeli dan menggunakan mainan seks, kata Joshua.
"Dia Amerika Serikat misalnya, sekitar 50% dari semua pria, pada suatu waktu, pernah menggunakan mainan seks."
Meskipun dia mengakui lebih banyak perempuan, "Sekitar 60 sampai 65% adalah perempuan."
5. Perempuan turut mendorong pertumbuhan
Erica Braverman, yang ayahnya salah satu pendiri perusahaan mainan seks Doc Johnson pada tahun 1976 mengatakan, "citra dan persepsi tentang mainan seks sama sekali berubah."
Dan hal ini terutama disebabkan perempuan, terkait pembelian maupun penjualan.
Adegan terkenal di film seri TV tahun 90-an, Sex in the City memperlihatkan ke empat tokoh utama duduk membicarakan sebuah vibrator, yang Erica yakini merupakan "momen sangat penting" bagi industri ini.
"Feminisme sangat berperan," katanya. "Saya pikir perempuan termasuk alasan utama mengapa industri ini begitu maju dalam beberapa tahun terakhir."
6. Penjualan online juga menjadi faktor penting
Perputaran uang ritel mainan seks online, Lovehoney adalah lebih dari £100.000 atau Rp1,9 miliar saat diluncurkan pada tahun 2003 - sejak saat itu tumbuh sekitar 35% setiap tahunnnya.
Dalam 16 tahun setelah peluncurannya, operasi perusahaan itu berlipat 130 kali.
Kesempatan menjual online membawa perubahan besar, "Ini adalah produk yang memang cocok dijual online karena memerlukan kerahasiaan...yang dipakai adalah amplop colkat biasa, kotak coklat biasa, tidak dirasakan perasaan malu dibandingkan berbelanja di toko dan harus berbicara dengan penjaganya," kata salah satu pendirinya Richard Longhurst.