Hampir 200 orang Rohingya dikhawatirkan tewas atau hilang di laut tahun ini. "Kami berharap 180 orang yang hilang masih hidup di suatu tempat," kata juru bicara UNHCR Babar Baloch sebagaimana dilansir Reuters.
Pihak berwenang Thailand mengatakan empat wanita dan satu pria ditemukan mengambang di dekat pulau Surin Thailand dan seorang wanita lain di Pulau Similan dan diselamatkan oleh nelayan. Pihak berwenang belum mengkonfirmasi identitas mereka.
Seorang nelayan setempat mengatakan kepada Reuters bahwa dia dan krunya telah menyelamatkan orang-orang yang tergantung di tangki air terapung.
Baloch dari UNHCR mengatakan 2022 adalah salah satu tahun terburuk untuk korban tewas dan hilang setelah 2013 dan 2014, ketika 900 dan 700 Rohingya tewas atau hilang di Laut Andaman dan Teluk Benggala setelah kekerasan antar-komunitas memaksa mereka melarikan diri.
Bangladesh di masa lalu telah menangkap penyelundup manusia. Negara berpenduduk padat itu juga telah meminta komunitas internasional untuk membantu meringankan beban menampung begitu banyak pengungsi.