Menantang Maut, Anak Logam Beraksi di Pelabuhan Ketapang Demi Duit Recehan

Avirista Midaada, Jurnalis
Selasa 27 Desember 2022 14:54 WIB
Anak logam di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. (Foto: Avirista/MPI)
Share :

BANYUWANGI - Bagi yang ingin menyebrang Pulau Jawa-Bali, ada pemandangan menarik setiap penumpang Pelabuhan Ketapang Banyuwangi di masa libur natal dan tahun baru (Nataru) bersamaan dengan libur sekolah kali ini.

Belasan anak yang berenang di antara celah-celah kapal di pelabuhan menjadi suguhan bagi para penumpang kapal ferry yang akan melintasi Pulau Jawa dan Bali ini.

Di mana anak-anak ini nekat melawan bahaya dengan melompat ke lautan di antara sibuknya dermaga pelabuhan demi mengais rejeki dan menghibur para penumpang yang ada di kapal ferry.

BACA JUGA:Covid-19 Kembali Merebak di China, Pencabutan PPKM Perlu Hati-Hati

Para anak-anak ini kerap mendapat sebutan anak logam. Sesuai sebutannya, mereka menceburkan diri untuk memburu uang logam yang di lempar ke laut oleh para penumpang.

Aksi mereka bakal lebih mudah dijumpai saat momen liburan, seperti natal dan tahun baru. Seperti pemandangan di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Selasa pagi (27/12/2022).

Umumnya, sambil bertelanjang dada para anak logam, mereka berenang dari tepi pantai mendekati kapal yang hendak bersandar ke dermaga atau berangkat menuju ke Bali.

Selain itu, tak jarang pula mereka menunggu di dalam kapal, lalu meminta penumpang melemparkan uang ke lautan. Dengan lihai dan berani anak-anak ini lantas melompat bak atlet lompat indah untuk mengambil uang - uang yang dilemparkan para penumpang.

Aksi yang mereka lakukan ini memancing para penumpang untuk melemparkan sejumlah uang koin ke laut. Para penumpang terlihat cukup terhibur dengan aksi para anak logam ini sembari menunggu kapal ferry lepas jangkar menyeberang ke Pulau Bali.

Riski (25) yang merupakan salah satu anak logam mengaku kegiatan anak logam ini cukup beresiko bagi nyawanya. Bisa saja mereka tenggelam atau terseret baling-baling kapal ferry sehingga mengancam nyawa. Tetapi resiko itu tak lagi ia pedulikan.

"Ya tahu, tapi sudah tidak takut dengan bahayanya," kata Riski kepada MPI, pada Selasa pagi (27/12/2022).

Aksinya itu sudah dilakukannya sejak kecil, saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia mengaku aktivitas sebagai anak logam merupakan kegiatan sampingan sembari aktivitasnya bekerja.

"Aktivitas sampingan, uangnya untuk tambah-tambah kebutuhan di rumah," kata pemuda asal Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro ini.

Biasanya pengunjung melemparkan uang koin Rp500 dan Rp1.000. Ada beberapa penumpang yang juga melemparkan uang kertas.

Di masa liburan ini pendapatan mereka meningkat tajam bahkan bisa mencapai ratusan ribu rupiah seharinya. Pendapatan ini jauh dari hari-hari biasa yang mendapat Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu.

"Kalau pas libur seperti saat ini ya rejeki, per anak bisa dapat Rp100 ribu hingga Rp200 ribu," ungkapnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya