Berdasarkan kisahnya, Sangia Langkuru pergi berburu rusa dengan anjing peliharaannya. Ketika Sangia Langkuru sudah berjalan cukup jauh, sang anjing yang tertinggal di belakang terus menggonggongi bambu kuning yang tumbuh subur di atas Bukit Lelemangura.
Melihat hal itu, Sangia berpikir jika kemungkinan anjingnya melihat ursa. Namun ia tak mendapati rusa. Karena dirasa aneh, Sangia pun memanggil seorang dukun. Menurut penuturan sang dukun, di dalam bambu kuning tersebut terdapat seorang bayi manusia.
Berita tersebut akhirnya menyebar ke seluruh pelosok desa dan Patalimbona (empat dewan perwakilan rakyat) bermusyawarah sebelum memutuskan untuk memotong bambu kuning tersebut.
Benar saja, setelah dipotong seorang bayi perempuan yang cantik jelita muncul dari dalam bambu. Bayi cantik ini pun akhirnya diberi nama Wa Kaa Kaa dan diangkat menjadi anak Betoambari.
Putri Wa Kaa Kaa pun tumbuh menjadi gadis dengan paras yang cantik jelita bagaikan bulan purnama. Kecantikannya bahkan bisa membuat orang-orang terpana. Ia pun diangkat menjadi seorang Raja Buton I sekitar tahun 1302-1336.
Raja Wa Kaa Kaa kemudian menikah dengan Sibatara. Selama pernikahannya, Raja Putri Wa Kaa Kaa dan Sibatara tampak hidup damai dan harmonis hingga dikaruniai 7 orang anak.