Maraknya KDRT di India: Berakar Pada Budaya Patriarki yang Dimaklumi Mayoritas Warga

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 06 Januari 2023 07:01 WIB
Ilustrasi/Foto: BBC
Share :

Kekerasan seperti itu tidak hanya terjadi di India. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari tiga wanita secara global menghadapi kekerasan berbasis gender, sebagian besar dilakukan oleh pasangan korban. Kasus di India menyajikan angka yang serupa.

Para aktivis di India harus berjuang di tengah budaya diam yang melingkupinya dan, yang mengejutkan, persetujuan yang luar biasa atas kekerasan semacam itu.

Fakta itu muncul dari angka terbaru hasil Survei Kesehatan Keluarga Nasional (NFHS5), yaitu survei rumah tangga paling komprehensif atas masyarakat India oleh pemerintah.

Lebih dari 40% wanita dan 38% pria mengatakan kepada pensurvei dari pemerintah bahwa boleh saja seorang pria memukuli istrinya jika dia tidak menghormati mertuanya, mengabaikan rumah atau anak-anaknya, pergi keluar tanpa memberitahunya, menolak berhubungan seks atau tidak memasak dengan benar. Di empat negara bagian, lebih dari 77% perempuan membenarkan pemukulan atas istri.

Di sebagian besar negara bagian, lebih banyak wanita daripada pria yang membenarkan pemukulan atas istri dan di setiap negara bagian, satu-satunya pengecualian adalah Karnataka, lebih banyak wanita daripada pria yang berpikir tidak apa-apa bagi seorang pria untuk memukuli istrinya jika dia tidak memasak dengan benar.

Jumlahnya telah turun dari survei sebelumnya lima tahun lalu - ketika 52% wanita dan 42% pria membenarkan pemukulan terhadap istri - tetapi sikapnya tidak berubah, kata Amita Pitre, yang memimpin program keadilan gender di Oxfam India.

"Kekerasan terhadap perempuan - dan pembenarannya - berakar pada patriarki. Ada penerimaan yang tinggi terhadap kekerasan berbasis gender karena di India, perempuan dianggap sebagai gender subordinat," katanya kepada BBC.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya