BANYUWANGI - Gunung Ijen mengalami peningkatan aktivitas vulkanik. Peningkatan aktivitas vulkanik ini terpantau sejak Kamis (5/1/2023). Bahkan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait peningkatan aktivitas vulkaniknya.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen, Suparjan menyatakan bahwa peningkatan aktivitas terpantau dari beberapa indikator. Pertama terjadi peningkatan suhu air danau kawah dari 16 derajat celcius pada Desember 2022 menjadi 45,6 derajat Cclcius pada 5 Januari 2023.
Dipantau secara visual dan intrumental dari PPGA Ijen yang berada di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, juga terlihat kepulan asap berwarna putih tipis dengan tinggi sekitar 50 – 200 meter di atas puncak.
Baca juga: Darius dan Donna Agnesia Liburan Akhir Tahun ke Kawah Ijen, Nikmati Blue Fire hingga Sunrise
"Kemudian kegempaan gunung. Gempa Vulkanik Dangkal terekam sebanyak 82 kali dan Gempa Hembusan yang terekam sebanyak 32 kali. Gempa mulai terjadi sejak 1 Januari 2023," kata Suparjan, saat dikonfirmasi pada Sabtu pagi (7/1/2023).
Dia menyebut, gempa di area dangkal menunjukkan adanya akumulasi tekanan yang disertai oleh proses pelepasan tekanan.
Baca juga: Wisatawan Dilarang Rayakan Malam Tahun Baru 2023 di Kawah Ijen, Akses Pendakian Ditutup!
"Hal ini yang menyebabkan permeabilities batuan di dasar kawah Gunung Ijen meningkat. Sehingga memudahkan gas vulkanik bergerak ke permukaan," ujar Suparjan.