"Chris adalah pria muda yang percaya diri, berpenampilan luar, dan suka berpetualang yang setia kepada semua orang yang dia kenal. Dia tinggal dan bekerja sebagai insinyur perangkat lunak, tetapi Cornwall selalu menjadi rumahnya. Dia menyukai panjat tebing, bersepeda, berlari, dan terjun payung, serta ingin bepergian keliling dunia,” ujarnya.
"Dia mulai tertarik ke Ukraina pada bulan Maret di saat paling gelap di awal invasi Rusia dan membantu mereka yang paling membutuhkan, menyelamatkan lebih dari 400 nyawa ditambah banyak hewan terlantar,” ungkapnya.
"Tidak mungkin untuk mengungkapkan dengan kata-kata betapa dia akan dirindukan, tetapi dia akan selamanya ada di hati kami,” terangnya.
"Kami merasa sangat istimewa bahwa dia memilih keluarga kami untuk menjadi bagiannya,” tambahnya.
Parry dan Bagshaw diketahui telah berada di wilayah Donetsk Ukraina timur melakukan pekerjaan sukarela.
Peneliti ilmiah Bagshaw adalah warga negara Inggris tetapi tinggal di Selandia Baru. Dia telah menjadi sukarelawan di Ukraina sejak April pada tahun lalu.
Orang tuanya, Dame Sue dan Prof Phil Bagshaw, mengatakan para pria itu mengantarkan makanan dan obat-obatan serta membantu para lansia.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui outlet berita, mereka mengatakan Parry dan Bagshaw "berusaha menyelamatkan seorang wanita tua dari Soledar, di daerah aksi militer yang intens, ketika mobil mereka terkena peluru artileri.