Ketimpangan Ekonomi Jadi Problem Semua Peradaban, dari Mesir, Pompeii hingga Aztec

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 27 Januari 2023 07:15 WIB
Ilustrasi/ Doc: BBC
Share :

Koefisien gini angka yang paling umum digunakan untuk mengukur ketimpangan pendapatan.

Daftar situs kuno yang diteliti ini, antara lain Çatalhöyük di Turki, Pompeii di Italia, dan Teotihuacan di Meksiko. Di sana, para peneliti mengukur dimensi rumah sebagai indikator perkiraan kekayaan.

Di antara komunitas pemburu-pengumpul modern, tim peneliti menemukan koefisien Gini yang rendah—hanya sekitar 17, dalam skala 0 hingga 100.

Temuan ini tidak mengherankan karena masyarakat nomaden hanya bisa membawa beberapa benda saja saat berpindah-pindah. Bagi mereka, kualitas pribadi seperti kemampuan berburu dinilai lebih banyak.

Dalam masyarakat pertanian kuno, koefisien Gini diperkirakan antara 35-46. Menariknya, pengukuran sebenarnya bisa jadi lebih rendah.

Misalnya, di antara reruntuhan Babilonia, para peneliti memperkirakan koefisien 40, namun perkiraan berdasarkan informasi dari kronik Babilonia menghasilkan koefisien yang lebih tinggi, yakni 46.

Catatan kuno kemungkinan terlalu menekankan ukuran rumah terbesar. Ini tidak berbeda dengan apa yang terjadi ketika kita kembali dari melakukan perjalanan: kita terkadang cenderung melebih-lebihkan hal-hal yang telah kita lihat.

Namun demikian, perbedaan yang paling luar biasa datang dari perbandingan masyarakat masa lampau di Asia, Afrika, dan Benua Amerika.

Masyarakat kuno di Benua Amerika jauh lebih setara dalam koefisien Gini, meskipun dalam beberapa kasus, seperti Kekaisaran Aztec, memiliki masyarakat yang sangat hierarkis.

Para peneliti menyimpulkan bahwa akar dari perbedaan ini dapat bersifat ekologis, karena ada lebih banyak hewan lebih besar yang didomestikasi di Eurasia, seperti sapi, kuda, babi, domba, dan kambing, daripada di Amerika, yang mendomestikasi anjing dan kalkun.

Di Ibu Kota Aztec, Tenochtitlan, misalnya, rumah-rumah memiliki dimensi yang sangat standar dan semua berbentuk sangat mirip.

Masyarakat Aztec, bahkan dengan kultur pengorbanan manusia yang mengerikan, pada saat Penaklukan Spanyol lebih egaliter daripada Meksiko 200 tahun kemudian, ketika kelompok elite Eropa menciptakan sistem encomienda, di mana penduduk asli bekerja dalam sistem semi-perbudakan.

Dalam beberapa generasi kemudian, konsentrasi kekayaan berlipat ganda di Dunia Baru kolonial, yang mengakibatkan peningkatan ketidaksetaraan.

Kapan perbedaan antara Dunia Lama dan Dunia Baru ini muncul?

Dulu, para petani memiliki kuasa untuk menghasilkan dan menyimpan surplus makanan, sehingga menciptakan skenario potensial untuk mempertajam kesenjangan.

Menurut para penulis, beberapa petani mampu memelihara lembu bajak khusus yang dapat mengolah tanah 10 kali lebih banyak daripada petani lain. Ini mengakibatkan perubahan dalam nilai tanah.

Ketidaksetaraan yang muncul pada akhir zaman Neolitikum ini juga terlihat dalam kekayaan luar biasa yang berasal dari periode itu: salah satu contohnya di pemakaman Varna.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya