Awal 2023 Capai 40 Insiden, Mengapa Penembakan Massal di AS Melonjak Tajam?

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 27 Januari 2023 06:14 WIB
Ilustrasi penembakan (Foto: Freepik)
Share :

Laporan tersebut diterbitkan pada Kamis 26 Januari 2023, menemukan bahwa hampir 93% pelaku serangan pernah memiliki masalah pribadi sebelum serangan, entah itu perceraian, masalah kesehatan, atau masalah di sekolah atau tempat kerja, dan bahwa 10% pelaku di balik kejadian antara 2016 dan 2020 tewas karena bunuh diri. 

Schildkraut juga berkata "maskulinitas toksik" dapat menjadi faktor: hampir semua penembak massal (sekitar 98%) adalah laki-laki.

"Kalau kita berusaha untuk memahami akar penyebab kekerasan senjata api, kita perlu mulai dengan memahami mengapa orang-orang sejak awal bisa mengangkat senjata untuk melukai orang lain, terlepas dari sasaran tindakan tersebut," kata Schildkraut.

Undang-undang yang mengatur siapa yang bisa membeli senjata di AS juga dapat berperan, menurut beberapa pakar - meski perlu dicamkan bahwa California memiliki salah satu peraturan senjata yang paling ketat di Amerika.

Namun, Horwitz berkata hukum federal saat ini tidak mewajibkan cek latar belakang pada penjualan senjata api secara pribadi, termasuk pada pameran senjata atau online.

Aturan penyimpanan senjata yang aman juga lemah di beberapa negara bagian, ujarnya, meskipun bukti ilmiah dari penelitian menunjukkan bahwa menyimpan senjata dengan aman mengurangi angka keseluruhan kematian akibat senjata.

"Ketika Anda membandingkan apa yang terjadi di AS dengan negara-negara lain, satu hal yang biasanya kami punya dan mereka tidak ialah akses yang begitu mudah pada senjata api," kata Horwitz.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya