Pendeta Al Sharpton, seorang pemimpin hak-hak sipil AS, mengatakan kepada BBC News bahwa kejahatan itu sangat menyakitkan karena ras para petugas.
"Kami berjuang untuk menempatkan orang kulit hitam di kepolisian," katanya. "
Bagi mereka untuk bertindak dengan cara yang brutal lebih mengerikan daripada yang bisa saya katakana,” lanjutnya.
Sharpton juga mengatakan dia yakin hasilnya akan berbeda jika korban yang diduga dalam insiden itu berkulit putih.
"Saya tidak percaya kelima petugas polisi kulit hitam ini akan melakukan ini seandainya dia adalah pemuda kulit putih," katanya.
Terkait hal ini, Presiden AS Joe Biden menyerukan "protes damai" saat pihak berwenang bersiap untuk merilis rekaman itu pada Jumat (27/1/2023) malam waktu setempat.
Kepala polisi kota sebelumnya juga mendesak orang-orang untuk tetap tenang setelah rekaman itu dipublikasikan.
(Susi Susanti)