Sedangkan upaya lainnya yang dilakukan membantu Myanmar keluar dari krisis politik dengan membentuk Office of Special Envoy yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri negara ASEAN. Namun hingga kini, ASEAN, kata Sidharto, belum mengirimkan utusannya ke Myanmar.
"Belum ada keputusan untuk mengirim spesial Envoy ke Myanmar. Yang sekarang dilakukan adalah mengadakan semua komunikasi dengan semua pihak, dalam rangka membantu semua proses," ujarnya.
"Fokus Indonesia sebagai ketua, adalah menjalin semua pihak dalam rangka mendorong penghentian kekerasan, supaya bisa tercipta kondisi bagi proses dialog yang inklusif dan juga penyaluran bantuan kemanusiaan," tuturnya.
Sebagai informasi, AMM Retreat diawali dengan Pertemuan Pejabat Tinggi (Senior Officials' Meeting) ASEAN (2 Februari 2023), dan ASEAN Coordinating Council ke-32 (3 Februari 2023).
Kemudian dalam rangkaian pertemuan ini, akan dibahas beberapa agenda, termasuk diantaranya prioritas Keketuaan Indonesia dan tindak lanjut hasil-hasil KTT ASEAN ke-40 dan 41 di tahun 2022.
(Fakhrizal Fakhri )