Masuki Abad Kedua, NU Fokus Pada Penguatan Perekonomian Umat dan Organisasi

Tim Okezone, Jurnalis
Senin 06 Februari 2023 15:33 WIB
1 Abad NU/Foto: Istimewa
Share :

JAKARTA - "...memperhatikan hal-hal jang berhoeboengan dengan masdjid-masdjid, soeraoe-soeraoe, dan pondok-pondok, begitoe joega dengan hal ihwalnja anak-anak jatim dan orang-orang jang fakir miskin, serta mendirikan badan-badan oentoek memajoekan oeroesan pertanian, perniagaan jang tiada terlarang oleh sjara’ agama Islam.” -- Statuen Perkoempoelan Nahdlatoel Oelama 1926.

Sejak berdiri, sebagaimana tercantum dalam Statuen 1926, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki mimpi dan proyeksi untuk membangun dan mengembangkan unit-unit usaha.

 BACA JUGA:Terima Masukan Dewan Pers, Jokowi Bakal Terbitkan Perpres Media Sustainability

Tercatat, Rais Akbar NU KH Hasyim Asy’ari pernah mendirikan usaha dagang. KH Abdul Wahab Chasbullah juga dikenal sebagai pengusaha. Sebelum NU ditahbiskan pada 1926 juga telah ada Nahdlatut Tujjar atau Kebangkitan Niagawan pada 1918.

Namun dalam perkembangannya, ikhtiar urusan perniagaan dan perekonomian tersebut tidak berkembang sepesat ikhtiar dakwah dan pendidikan, yang melahirkan ribuan masjid dan pesantren.

 BACA JUGA:Menteri Siti Nurbaya Mendadak Dipanggil ke Istana, Bahas Reshuffle?

Memasuki abad keduanya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bertekad menghidupkan lagi semangat awal NU yang tak tercapai di 100 tahun pertamanya, di antaranya spirit memajukan perekonomian.

Ada sejumlah langkah yang dicanangkan PBNU untuk membangkitkan semangat Nahdlatut Tujjar di kalangan nahdliyin, serta beberapa program yang ditujukan untuk penguatan kemandirian organisasi.

Adapun, guna mewujudkan kemandirian tersebut, PBNU memiliki empat agenda strategis, yaitu pengembangan sumberdaya ekonomi perkumpulan melalui unit-unit usaha, peningkatan ekonomi warga NU, pengembangan ekonomi berbasis pesantren, dan pengembangan ekonomi khusus.

“Empat strategi ini dipilih untuk memenuhi kebutuhan NU sebagai jam’iyah (organisasi) maupun jamaah (warga NU), sebab salah satu tujuan NU sebagai perkumpulan sosial keagamaan Islam adalah untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat,” demikian terang Alissa Wahid, Ketua Tanfidziyah yang membidangi Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat.

Alissa Wahid mengatakan hal ini dalam acara Pencanangan Gerakan Kemandirian Ekonomi NU dan Khotmil Qur’an untuk BUMNU Grosir Jember yang dilaksanakan di Badan Usaha Milik NU BUMNU Grosir Jember (6/2/2023).

Kegiatan ini merupakan rangkaian Harlah 1 Abad NU yang berpuncak di Sidoarjo pada Selasa (7/2/2023) esok yang juga dilengkapi dengan Nahdlatut Tujjar Festival.

Pengembangan sumber daya ekonomi perkumpulan bertujuan untuk mewujudkan kemandirian organisasi, dilakukan dengan pendirian BUMNU sampai tingkat struktur Pengurus Cabang NU.

Pada agenda peningkatan ekonomi warga NU, PBNU memfasilitasi inisiatif ekonomi Nahdliyyin Nahdliyyat dengan berbagai program semisal penguatan ekonomi keluarga, literasi dan edukasi keuangan, fasilitasi berbagai koperasi warga NU, pengembangan ekosistem usaha, penguatan akses permodalan, pemasaran, dan lain-lain.

Lembaga Perekonomian NU mengembangkan Program tiga pilar yaitu Bisa Kerja, Bisa Bisnis, dan UMKM Meroket. Sementara Lembaga Pengembangan Pertanian NU berfokus pada pengembangan usaha pertanian dan agribisnis di antaranya dengan program peternakan ayam dan penyediaan benih.

Pengembangan ekonomi pesantren meliputi pendidikan kewirausahaan dan ketrampilan kerja santri, pendirian badan usaha milik pesantren, dan program pesantren sebagai pusat pengembangan ekonomi warga sekitar. Sedangkan pada agenda peningkatan ekonomi khusus, PBNU berfokus pada pengentasan kemiskinan ekstrim, peningkatan kegiatan ekonomi perempuan dan difabel.

Empat strategi tersebut disusun dalam rangka mengakselerasi tujuan kemandirian bagi organisasi dan para nahdliyin. Agenda-agenda strategis tersebut dapat berjalan karena dukungan berbagai pihak di antaranya kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, BUMN, badan usaha milik swasta.

Beberapa kerjasama yang telah dirintis adalah program wirasantri dengan Kementerian Koperasi & UKM, program kemandirian pesantren dengan Kementerian Agama dan Bank Indonesia, program perdagangan dengan Kementerian Perdagangan, dan berbagai program lainnya.

PBNU bersinergi dengan Kementerian BUMN untuk membangun 250 BUMNU. Salah satu bentuknya adalah BUMNU Grosir yang menyediakan produk dengan harga bersaing untuk memberikan dukungan penuh kepada pedagang kecil, UMKM, pengecer, dan konsumen ritel.

Harapannya, kegiatan usaha ini dapat memberi efek domino secara langsung baik kepada organisasi maupun kepada pelaku usaha kecil lainnya. Untuk percontohan adalah BUMNU Grosir Jember, yang akan segera diresmikan dalam waktu dekat, dimulai dengan soft opening minggu ini.

Dengan mengusung semangat 1 abad berdirinya Nahdlatul Ulama dan menyongsong kebangkitan baru di abad kedua, PBNU terus berusaha untuk merealisasikan agenda-agenda pengembangan ekonomi jam’iyyah dan jama’ah NU sebagaimana mandat Anggaran Dasar NU dan semangat para muassis (peletak dasar) NU.

(Nanda Aria)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya