Ia mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers pada Selasa di ibu kota negara bagian tersebut, bahwa prosedur pertama yang terkait dengan pasien yang terjangkit terjadi pada Agustus lalu. Banyak dari mereka diberikan anestesi untuk prosedur kebidanan.
"Dokter itu menjalankan prosedur tanpa ada kendali," kata Garza, seraya menambahkan bahwa dokter tersebut juga membawa obat sendiri untuk para pasiennya, termasuk obat-obatan yang tidak resmi.
Wabah itu menimbulkan kecemasan di Meksiko dan di kalangan lembaga internasional setelah kematian pertama akibat wabah itu dikukuhkan November lalu.
(Rahman Asmardika)