JENEWA - Badan Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan foto begitu banyak anak yang terjebak dalam reruntuhan puing akibat bencana gempa dahsyat magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki hingga Suriah, sangat menyedihkan dan menyakitkan hati.
“Bahwa gempa awal terjadi begitu pagi, ketika banyak anak tertidur lelap, membuatnya semakin berbahaya, dan gempa susulan membawa risiko yang berkelanjutan,” kata Direktur Eksekutif Catherine Russell.
BACA JUGA: Meski Sedang Krisis Ekonomi, Taliban Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Turki dan Suriah
“Hati dan pikiran kami bersama anak-anak dan keluarga yang terkena dampak, terutama mereka yang kehilangan orang yang dicintai atau yang terluka. Prioritas utama kami adalah memastikan anak-anak dan keluarga yang terkena dampak menerima dukungan yang sangat mereka butuhkan,” lanjutnya.
Organisasi itu mengatakan kerusakan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas medis dan pendidikan lainnya kemungkinan akan berdampak lebih jauh pada kehidupan anak-anak.
Anak-anak di Suriah terus menghadapi salah satu situasi kemanusiaan paling kompleks di dunia, setelah lebih dari satu dekade konflik dan krisis ekonomi yang memburuk.
UNICEF menyatakan penyakit yang ditularkan melalui air, termasuk kebangkitan kolera, membuat anak-anak dalam kondisi yang sangat rentan.
Seperti diketahui, jutaan anak-anak menjadi korban gempa dahsyat yang mengguncang Turki hingga Suriah. Salah satu momen haru adalah saat banyak anak-anak ditarik keluar dari puing-puing reruntuhan yang membuat mereka terperangkap dalam waktu yang cukup lama.
Dikutip Al Jazeera, upaya penyelamatan sedang berlangsung, dengan momen harapan di tengah bencana.
Seorang ibu dan putrinya yang berusia dua tahun diselamatkan di Iskenderun hampir 44 jam setelah gempa pertama melanda provinsi Hatay, yang termasuk yang paling terkena dampak.
Di tenggara provinsi Adiyaman, seorang anak diselamatkan dari puing-puing dan tak lama kemudian ibunya juga dibawa ke tempat aman.
Di kota Kahramanmaras, Resul Serdar dari Al Jazeera merinci bagaimana penyelamat menyelamatkan seorang gadis berusia 14 tahun yang terjebak di bawah reruntuhan selama lebih dari 40 jam.
(Susi Susanti)