“Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa China merasa tidak apa-apa untuk melanggar kedaulautan wilayah udara suatu negara dengan cara yang tidak pantas dan tidak dapat diterima?” ujarnya.
Merespons hal ini, China mengatakan balon itu adalah balon cuaca yang secara tidak sengaja keluar dari jalur. Amerika dengan tegas menolak klaim itu dengan mengatakan itu adalah balon mata-mata yang mencari informasi intelijen dari situs-situs militer yang sensitif.
Seperti diketahui, sebuah pesawat jet tempur Amerika Sabtu lalu (4/2/2023) menembak jatuh balon China itu ketika melintasi Samudra Atlantik, di lepas pantai South Carolina. China menyebut langkah itu sebagai reaksi berlebihan.
(Susi Susanti)