824 Tentara Rusia Meninggal per Hari pada Februari 2023, Tingkat Kematian Tertinggi Sejak Awal Perang Ukraina

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 13 Februari 2023 12:21 WIB
Tentara Rusia di perang Rusia-Ukraina (Foto: AP)
Share :

RUSIA – Menurut data Ukraina, tentara Rusia meninggal dalam jumlah yang lebih besar di Ukraina bulan ini dibandingkan kapan pun sejak minggu pertama invasi.

Data Ukraina menunjukkan 824 tentara Rusia tewas per hari di bulan Februari 2023.

Angka-angka tersebut langsung disorot oleh Kementerian Pertahanan Inggris. Angka-angka tersebut tidak dapat diverifikasi - tetapi Inggris mengatakan tren tersebut "kemungkinan besar akurat".

Peningkatan itu terjadi ketika para pejabat Ukraina mengatakan bahwa Rusia telah melancarkan "serangan besar".

BACA JUGA:  Mobilisasi 500.000 Tentara, Ukraina: Rusia Siap Serangan Besar Terbaru pada 24 Februari

Namun, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC), Oleksiy Danilov, juga mengatakan Rusia mengalami "masalah besar" dengan kampanye tersebut.

BACA JUGA: Serangan Rusia Semakin Intens dan Meluas, Zaporizhzhia Diserang 17 Kali dalam Satu Jam hingga Sirine Dibunyikan 

"Pasukan kami memukul mundur [serangan] dengan sangat kuat," terangnya, dikutip BBC.

"Serangan yang mereka rencanakan sudah terjadi, secara bertahap, tapi itu bukan serangan yang mereka bayangkan, lanjutnya.

Pekan lalu, menteri pertahanan Ukraina yang keluar, Oleksiy Reznikov, mengatakan mereka mengantisipasi serangan baru Rusia sekitar 24 Februari - peringatan invasi skala penuh.

Beberapa pertempuran paling sengit terjadi di sekitar Bakhmut di bagian timur negara itu.

Pada Minggu 12/2/2023), Kepala pasukan tentara bayaran Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin mengatakan kelompok itu telah merebut pemukiman di dekat kota yang hancur itu.

"Hari ini, pemukiman Krasna Hora direbut oleh detasemen penyerangan PMC Wagner,” terangnya di Telegram.

Prigozhin juga memuji kelompoknya atas serangan di Bakhmut dan meremehkan peran tentara Rusia.

"Dalam radius 50 km, plus atau minus, hanya ada pejuang Wagner PMC," tulisnya.

Pernyataan itu mengisyaratkan ketegangan lama antara militer Rusia dan Wagner.

Ketika kota Soledar direbut pada Januari lalu, Prigozhin mengklaim para pejuangnya memegang kendali penuh di sana dan membual bahwa hanya pasukannya yang ambil bagian - sebuah klaim yang dipertanyakan oleh kementerian pertahanan Rusia.

Kepentingan strategis Bakhmut dipertanyakan, tetapi pertempuran berkepanjangan telah mengubahnya menjadi hadiah simbolis.

Menurut data Ukraina, yang disorot oleh Inggris, 824 kematian tentara Rusia per hari lebih dari empat kali angka yang dilaporkan pada Juni dan Juli tahun lalu, ketika sekitar 172 tentara Rusia tewas setiap hari.

Militer Ukraina mengklaim 137.780 kematian militer Rusia sejak invasi skala penuh dimulai.

Kementerian Pertahanan Inggris menunjukkan peningkatan baru-baru ini dapat disebabkan oleh "berbagai faktor, termasuk kurangnya personel terlatih, koordinasi, dan sumber daya di lini depan".

Inggris juga menyatakan jika Ukraina terus mengalami tingkat ‘gesekan’ yang tinggi.

Seperti diketahui, pasukan Rusia hanya membuat sedikit kemajuan di Ukraina sejak mereka mundur dari kota besar selatan Kherson pada November lalu.

Bulan lalu mereka merebut kota Soledar di utara Bakhmut setelah pertempuran sengit. Merebut dan menguasai Bakhmut dapat memungkinkan pasukan Rusia untuk terus maju menuju kota-kota besar Kramatorsk dan Slovyansk.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengimbau negara-negara Barat untuk segera mengirimkan persenjataan berat ke Ukraina untuk membantu Ukraina mengusir serangan Rusia yang diharapkan.

Pada minggu lalu Amerika Serikat (AS) setuju untuk mengirim rudal jarak jauh yang akan memungkinkan Ukraina menggandakan jangkauan serangannya.

Tetapi Zelensky ingin Barat mengirim jet tempur. Saat kunjungan ke Parlemen Inggris minggu ini dia seolah menyindir hal ini dengan menyatakan terima kasih untuk pesawat Inggris yang kuat.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya