Tegaskan Kembali Komitmen AS, Biden: Keputusan Rusia Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir Adalah Kesalahan Besar

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 23 Februari 2023 09:08 WIB
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan para pemimpin Bucharest Nine (Foto: Kancelaria Prezydenta Rp)
Share :

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut keputusan Rusia untuk menangguhkan perjanjian senjata nuklir New Start sebagai kesalahan besar.

Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan langkah itu dalam pidato kenegaraan tahunannya pada Selasa (21/2/2023)

Kesepakatan yang ditandatangani pada 2010 itu membatasi jumlah hulu ledak nuklir AS dan Rusia dan memberi masing-masing kekuatan untuk memeriksa senjata satu sama lain.

Komentar Biden muncul saat dia bertemu dengan kelompok kunci sekutu NATO di Polandia.

BACA JUGA: AS dan Rusia Sepakat Gelar Pembicaraan Perjanjian Nuklir Pertama Kalinya Sejak Perang Ukraina 

Kelompok negara-negara Eropa timur, yang dikenal sebagai Bucharest Nine, mengulangi kecaman mereka atas invasi Rusia ke Ukraina hampir setahun sejak dimulainya.

BACA JUGA: Putin Tangguhkan Keikutsertaan Rusia dalam Perjanjian Kontrol Senjata Nuklir Terakhir dengan AS 

Berbicara menjelang pertemuan dengan para pemimpin dari negara-negara Bucharest Nine - yang merupakan sayap timur NATO - Biden mengatakan penangguhan New Start adalah "kesalahan besar" dan menegaskan kembali komitmen AS terhadap aliansi militer tersebut.

"Pasal 5 adalah komitmen suci yang dibuat Amerika Serikat. Kami akan membela setiap jengkal NATO secara harfiah," katanya. Pasal 5 menetapkan bahwa serangan terhadap negara anggota mana pun diperlakukan sebagai serangan terhadap semua dan memerlukan tanggapan bersama.

Pada pertemuan tersebut dia mengatakan kepada para pemimpin yang berkumpul bahwa mereka adalah "garis depan pertahanan kolektif kita". Dalam pernyataan bersama setelah pertemuan itu, kelompok tersebut mengatakan mereka berkomitmen untuk meningkatkan kehadiran militer NATO di wilayah mereka.

Keputusan Putin untuk menangguhkan keterlibatan dalam perjanjian nuklir secara resmi didorong oleh kedua majelis parlemen Rusia pada Rabu (22/2/2023).

Namun kementerian luar negeri Rusia kemudian mengatakan Moskow akan terus mematuhi pembatasan perjanjian New Start dalam "pendekatan yang bertanggung jawab".

Seorang pejabat militer senior mengatakan kepada majelis rendah Rusia bahwa negara itu akan terus mengamati pembatasan yang disepakati pada sistem pengiriman nuklir - yang berarti rudal dan pesawat pembom strategis.

Rusia mengatakan NATO - yang akan segera melihat Swedia dan Finlandia menjadi anggota baru - merupakan ancaman eksistensial.

Putin, berbicara pada rapat umum di Moskow untuk menandai satu tahun perang, mengatakan Rusia berjuang di Ukraina untuk tanah "bersejarah" mereka.

"Saya baru saja mendengar dari pimpinan militer tertinggi negara bahwa pertempuran sedang berlangsung sekarang, untuk tanah bersejarah kami, untuk rakyat kami," katanya.

Sebelumnya dia bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi di Moskow dan mengatakan kerja sama dengan Beijing "sangat penting untuk menstabilkan situasi internasional".

Wang mengatakan Beijing siap memperkuat kemitraannya dengan Moskow dan mengatakan hubungan mereka tidak akan terpengaruh oleh tekanan dari negara lain.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya