MOSKOW - Rusia akan selalu melihat setiap tindakan oleh Ukraina atau Barat yang menimbulkan ancaman bagi penjaga perdamaian Rusia atau warga negara di wilayah Transnistria yang memisahkan diri dari Moldova sebagai serangan terhadap Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia memberikan peringatan tersebut kepada Kiev serta para pendukung Baratnya untuk tidak melakukan 'provokasi' di Transnistria.
Para Diplomat mengutip darta dari Kementerian Pertahanan Rusia yang menurut Ukraina telah mengumpulkan sejumlah besar personel militer serta perangkat keras dan artileri di perbatasannya dengan Transnistria.
Moskow kemudian memberi peringatan kepada Amerika Serikat, negara-negara anggota NATO serta bawahan Ukraina terhadap langkah-langkah petualang lebih lanjut.
“Meski Rusia menyukai cara-cara politik-diplomatik untuk menyelesaikan masalah, tidak ada yang meragukan bahwa angkatan bersenjata Rusia akan bereaksi dengan tepat terhadap setiap provokasi oleh rezim Kiev,” begitu punyi pemaparannya.
Moskow bertekad melindungi warganya, penjaga perdamaian, serta personel militer yang ditempatkan di wilayah yang memisahkan diri dari Moldova.
“Tindakan apa pun yang mengancam keamanan mereka akan dipandang, menurut hukum internasional, sebagai serangan terhadap Federasi Rusia,” papar pernyataan Rusia.
Laporan penumpukan militer Ukraina di sepanjang perbatasan negara dengan Transnistria dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis.
Wilayah di tepi kiri Sungai Dniester memproklamirkan kemerdekaan dari Moldova pada awal 1990-an, tak lama setelah runtuhnya Uni Soviet.
Sekitar 1.100 tentara Rusia ditempatkan di Transnistria sebagai penjaga perdamaian untuk memantau gencatan senjata tahun 1992 antara pasukan Moldova dan lokal.
(Natalia Bulan)