JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan, PKB terus mendorong alokasi APBN untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM), khususnya kaum muda.
Pasalnya, kata dia, masa depan Indonesia akan maju jika SDM muda memiliki kapasitas yang unggul dan berdaya saing.
(Baca juga: Jokowi Minta Rakyat Jangan Sampai Dirugikan dengan Pembangunan KIPP IKN)
Hal itu diutarakannya saat menghadiri diskusi terbatas CastleAsia Indonesian Country Program bersama CEO dan pimpinan perusahaan multinasional/lembaga perwakilan asing, di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Secara umum, peserta mempertanyakan persoalan-persoalan penting di Indonesia yang perku disikapi di masa depan. Antara lain soal bonus demografi, kelanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), pendidikan dan guru, hingga masalah komitmen Indonesia terhadap energi baru dan terbarukan.
"Saya setuju APBN kita dialokasikan kepada sebanyak-banyaknya anak muda, investasi dan alokasi APBN ini mutlak dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas anak muda kita," kata pria yang akrab disapa Cak Imin ini.
Oleh sebab itu, Wakil Ketua DPR RI ini juga mendorong Kemendikbud untuk membangun sistem pendidikan dan pelatihan yang benar-benar massal untuk meingkatkan produktivitas generasi muda sesuai dengan kebutuhan pasar, baik nasional maupun internasional.
Sementara, terkait dengan IKN, Cak Imin membeberkan tiga nilai tambah jika program besar itu terealisasi. Pertama, IKN dapat mengatasi kesenjangan pembangunan Indonesia di bagian barat dan Indonesia bagian timur.
"Banyak mutu pendidikan dan kualitas SDM di Indonesia timur ketinggalan. Nah IKN ini kita harap jadi jembatan pemerataan kualitas SDM," tuturnya.
Kedua, lanjut Cak Imin, IKN dibangun dengan target untuk membangun sistem kota baru yang canggih dan didesain dari awal dengan konsep modern.
"Nah Jakarta kita tahu kurang cepat menghadapi masa depan teknologi perkotaan dan masyarakat urban baru yang kosmopolitan dan mendunia," urainya.
Ketiga, IKN diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya. "Memang masalahnya ada di anggaran yang cukup besar. Dan IKN ini bisa disebut sebagai masa depan pembangunan yang memberi harapan baru bagi saudara-saudara kita di Timur," ujar Cak Imin.
Di sisi lain, terkait dengan guru, Cak Imin menjelaskan bahwa keberadaan mereka adalah inti dalam sistem pendidikan.