“Itu (angka kelahiran) tidak turun secara bertahap, itu menukik tajam,” kata Mori, seorang anggota parlemen majelis tinggi dan mantan menteri yang memberi nasihat kepada Kishida tentang masalah angka kelahiran dan masalah LGBTQ.
“Menurun berarti anak-anak yang lahir sekarang akan terlempar ke dalam masyarakat yang terdistorsi, menyusut dan kehilangan kemampuannya untuk berfungsi.”
Mori memperingatkan bahwa jika tidak ada yang dilakukan, sistem jaminan sosial Jepang akan runtuh, kekuatan industri dan ekonomi akan menurun dan tidak akan ada cukup rekrutan Pasukan Bela Diri untuk melindungi negara.
Dia mengatakan bahwa membalikkan penurunan angka kelahiran saat in akan sangat sulit krena menurunnya jumlah wanita usia subur di Jepang. Pemerintah, kata Mori, harus melakukan apa saja untuk memperlambat penurunan dan membantu mengurangi kerusakan.
Kishida belum mengumumkan isi dari paket pengeluaran baru untuk mengatasi penurunan ini. Sejauh ini beberapa kebijakan dilaporkan berkaitan dengan peningkatan tunjangan anak, peningkatan penyediaan penitipan anak, dan perubahan gaya kerja.
Namun, para kritikus berpendapat mengeluarkan lebih banyak uang untuk keluarga yang memiliki anak tidak cukup untuk mengatasi masalah ini.