TEL AVIV - Pemerintah Israel dilaporkan mencari maskapai penerbangan untuk menerbangkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Roma setelah maskapai penerbangan nasional, El Al, tidak dapat menemukan pilot atau pramugari untuk penerbangan kunjungan kenegaraan Netanyahu ke Italia pekan ini.
Menteri Perhubungan Miri Regev bermaksud untuk membuka penawaran ke maskapai lain, seperti Arkia dan Israir, setelah El Al melewatkan tenggat waktu Minggu, (5/5/2023) pukul 14:00 untuk mengonfirmasi penerbangan yang dijadwalkan pada Kamis, (9/3/2023) menurut media Israel, sebagaimana dilansir RT.
El Al tidak dapat menemukan pilot atau awak kabin untuk menerbangkan Netanyahu ke Italia di tengah protes besar-besaran di Israel atas usulan reformasi peradilan koalisi yang berkuasa, demikian dilaporkan Jerusalem Post.
Maskapai itu menyalahkan masalah kepegawaian karena kekurangan pilot yang memenuhi syarat untuk menerbangkan Boeing 777, pesawat yang diminta oleh perdana menteri, sebagai salah satu penyebab “di antara alasan lainnya.”
Netanyahu dijadwalkan terbang ke Roma pada Kamis, di mana dia akan bertemu dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, sebelum kembali ke Israel pada Sabtu, (11/3/2023). Dia dilaporkan berencana untuk menindaklanjuti perjalanannya ke Italia dengan kunjungan ke Jerman minggu depan.
Sementara itu, semua kecuali tiga dari 40 pilot cadangan di skuadron tempur ke-69 Angkatan Udara Israel mengumumkan pada Minggu bahwa mereka tidak akan menghadiri sesi pelatihan yang dijadwalkan pada Rabu, (8/3/2023) sebagai protes terhadap usulan reformasi peradilan.
Sementara protes telah berlarut-larut sepanjang tahun, Netanyahu mengatakan pada Minggu bahwa penyelenggara adalah "kelompok berbahaya" yang ingin "membakar rumah dan menciptakan kekacauan di negara."
El Al, yang bergantung pada pinjaman dan jaminan pembiayaan dari pemerintah, dapat menghadapi tindakan hukuman atas kegagalannya dalam perjalanan staf Netanyahu, kata Regev kepada penyiar publik Kan. Maskapai itu pada Minggu mengatakan akan menangani penerbangan Netanyahu sesuai jadwal, tetapi Jerusalem Post mengklaim El Al masih belum menemukan kopilot atau awak kabin.
(Rahman Asmardika)