Pemodelan menunjukkan bahwa untuk Observatorium Vera Rubin, teleskop raksasa yang saat ini sedang dibangun di Chili, bagian tergelap langit malam akan menjadi 7,5 persen lebih terang selama sepuluh tahun ke depan.
Menurut salah satu penyusun penelitian itu, John Barentine, yang mengatakan kepada AFP, hal itu akan mengurangi jumlah bintang yang dapat dilihat oleh observatorium sekitar 7,5 persen.
Barentine dari Dark Sky Consulting, perusahaan yang bermarkas di Arizona, AS, mengatakan kekurangan itu baru bisa dipenuhi dengan tambahan masa survei observatorium selama hampir setahun, dengan menambah biaya sebanyak USD21,8 juta.
Selain itu, harga lain yang harus dibayar akibat polusi cahaya yang tidak dapat dihitung adalah berbagai peristiwa langit yang tidak akan pernah bisa diamati oleh manusia.
Peningkatan polusi cahaya pun dapat menjadi lebih buruk dari yang dibayangkan.
Penelitian Nature lain yang menggunakan pemodelan yang lebih luas menyebut pengukuran polusi cahaya saat ini tidak menggambarkan fenomena sesungguhnya yang jauh lebih besar.
Semakin terangnya langit malam tidak hanya berdampak pada pekerjaan astronom profesional dan observatorium besar, kata para peneliti memperingatkan.