Aparna Venkatesan, astronom di University of San Francisco, mengatakan bahwa hal itu juga mengancam “hubungan kuno kita dengan langit malam.”
“Luar angkasa adalah warisan dan nenek moyang kita bersama – menghubungkan kita melalui sains, cerita, seni, dongeng asal-usul dan tradisi budaya – dan kini hal itu terancam,” ungkapnya dalam komentar jurnal Nature.
Sekelompok astronom dari Spanyol, Portugal dan Italia mengimbau para ilmuwan untuk “menghentikan serangan” terhadap malam alami ini.
Para astronom menyerukan pembatasan mega-konstelasi satelit secara drastis, sambil mengatakan, “kita tidak boleh menolak kemungkinan untuk melarangnya.”
Mereka mengatakan bahwa terlalu naif untuk berharap bahwa industri antariksa yang meroket ini akan membatasi dirinya sendiri, jika tidak terpaksa, mengingat kepentingan ekonomi yang dipertaruhkan.
(Susi Susanti)