“Sejauh ini, Kementan telah menyalurkan alsintan ke daerah-daerah sentra produksi pangan untuk mendukung budidaya pertanian mereka. Dukungan juga diberikan berupa perbengkelan alsintan agar keberlanjutannya dapat terus berlangsung, sehingga memerlukan layanan pemeliharaan, perbaikan dan penyediaan suku cadang,” katanya.
Dengan bantuan perbengkelan di bawah pengelolaan UPJA diharapkan ada dua keuntungan yang didapat yakni jaminan keberlanjutan penggunaan alsintan dan menjadi sumber pendapatan UPJA selain dari usaha jasa sewa alsintan, jasa olah tanah dan jasa perbengkelan.
"Bantuan sarana perbengkelan dilakukan melalui pembangunan workshop yang berfungsi sebagai tempat kerja operasional bengkel dan penyimpanan suku cadang alsintan, juga kantor administrasi, alat perbengkelan dan fasilitas lainnya," ujar Ali Jamil.
Direktur Alat Dan Mesin Pertanian Ditjen PSP, Muhammad Hatta menambahkan, bantuan ini, merupakan percontohan agar petani di daerah lainnya turut membuat perbengkelan karena prospek bisnisnya bagus. Sehingga dengan adanya bengkel, petani tidak ragu lagi untuk membeli alsintan.
"Bisnis perbengkelan alsintan ini bagus. Bengkel bantuan dari pemerintah ada yang digratiskan biaya service namun tidak dengan sparepartnya. Tapi bengkel yang swakelola Poktan tidak gratis," katanya.