MOSKOW – Masalah senjata nuklir Rusia terus menuai polemik. Salah satunya adalah ketika Presiden Rusia Vladimir Putin berencana menempatkan senjata nuklir taktis ke sekutunya Belarusia.
Rencana ini langsung menuai protes dari berbagai negara yakni Ukraina, Uni Eropa, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Kami melakukan apa yang telah mereka lakukan selama beberapa dekade, menempatkan mereka (nuklir) di negara sekutu tertentu, menyiapkan platform peluncuran dan melatih kru mereka. Kami akan melakukan hal yang sama," kata Putin dilansir dari Reuter, Rabu (29/3/2023).
Dia menegaskan rencana ini tidak mengherankan karena AS telah melakukan hal yang selama beberapa dekade. AS diketahui menyimpan senjata nuklirnya sendiri di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki.
Diketahui, AS memiliki sekitar 200 senjata nuklir taktis, setengahnya berada di enam pangkalan di lima negara Eropa.
Bom nuklir B61 setinggi 12 kaki, dengan kekuatanantara 0,3 hingga 170 kiloton, dikerahkan Amerika ke enam pangkalan udara di Jerman, Italia, Turki, Belgia, dan Belanda.
BACA SELENGKAPNYA: Langkah Putin Tempatkan Nuklir di Sekutunya Ditentang, Padahal AS Lakukan Hal yang Sama
(Susi Susanti)