Kerangka yang hampir utuh
Kerangka anak Lapedo tersebut merupakan bagian dari komunitas pemburu-pengumpul yang hidup secara nomaden.
Arkeolog Ana Cristina Araújo mengatakan kepada BBC Reel mengatakan bahwa ketika bocah itu meninggal, komunitasnya menggali lubang di tanah, membakar dahan pinus dan meletakkan tubuhnya yang terbungkus kain kafan berwarna oker di atas abu.
“Kami tidak tahu [pasti] apakah dia laki-laki atau perempuan, tapi ada indikasi bahwa dia laki-laki,” tuturnya.
Mengenai penyebab kematiannya, Ana mengatakan tidak ada petunjuk yang mengarah pada penyakit atau kecelakaan. Oleh sebab itu, sangat mungkin untuk mempertimbangkan beragam skenario.
“Anak itu bisa saja memakan jamur beracun, atau dia bisa saja tenggelam,” ujarnya.
Tubuhnya tetap terkubur selama ribuan tahun, sampai pada 1998 ditemukan secara tidak sengaja dengan kerangka yang hampir utuh ketika pemilik tanah itu mulai menggali untuk membangun bangunan bertingkat.