Kabel Bawah Laut Jadi Sumber Ketegangan Baru Geopolitik China dengan AS

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 30 Maret 2023 17:06 WIB
Kabel bawah laut menjadi sumber ketegangan baru geopolitik China (Foto: AP)
Share :

CHINA - Kabel bawah laut yang membawa sebagian besar lalu lintas internet antarbenua, semakin menjadi pusat ketegangan geopolitik yang melibatkan China.

"Ketika kita berbicara tentang persaingan teknologi AS-China, tentang mata-mata dan pengambilan data, kabel bawah laut merupakan hal yang terlibat dalam setiap aspek ketegangan geopolitik yang meningkat itu,” terang Justin Sherman dari Cyber Statecraft Initiative pada Dewan Atlantik, lembaga kajian yang berpusat di Washington, DC, dikutip Reuters.

Kabel tersebut adalah hotspot dalam hubungan China dengan Taiwan, pulau dengan pemerintahan sendiri yang dianggap Beijing sebagai wilayahnya – titik pertikaian lama antara AS dan China.

VOA Mandarin telah menghubungi Kedutaan Besar China di Washington dan Kementerian Luar Negeri di Beijing untuk meminta tanggapan perihal isu kabel bawah laut namun mendapat respons bahwa pemerintah China tidak memiliki komentar apapun terkait hal tersebut.

Sementara itu, Elisabeth Braw, peneliti senior di American Enterprise Institute, berspekulasi dalam artikelnya yang terbit di Foreign Policy pada 21 Februari lalu bahwa kabel yang terputus itu mungkin menjadi salah satu target dari tindakan pengusikan yang dijalankan China terhadap Taiwan.

“Dalam beberapa tahun terakhir, kapal nelayan asal China dan sejumlah kapal komersial lainnya telah merusak kabel yang menghubungkan Kepulauan Matsu dengan Taiwan sebanyak beberapa kali. ... Dan tantangan untuk Taiwan adalah bahwa aksi tersebut bukanlah sebuah tindakan militer,” terang Braw kepada VOA Mandarin.

"Dan China bisa saja mengatakan, 'Oh, itu cuma kapal komersial,' dan mereka tidak secara sengaja merusak atau memutus kabel tersebut. Dan tampaknya tidak mungkin bagi Taiwan untuk membuktikan bahwa aksi tersebut memang disengaja. Maka dari itu, sangat sulit untuk membalas tindakan semacam itu, dan juga sangat sulit untuk melindungi kabel itu sendiri. Mereka tidak bisa mengirim Angkatan Lautnya untuk berdiam di atas kabel tersebut berada selama 24 jam dan memastikan bahwa tidak ada yang merusak atau memutusnya,” paparnya.

Bulan lalu, sebuah jaringan kabel yang terletak antara Taiwan dan Kepulauan Matsu terputus. Kepulauan Matsu merupakan wilayah yang dikendalikan Taiwan, tetapi terletak di lepas pantai China. Pemerintah Taiwan tidak menuduh pemerintah China yang memotong kabel itu dengan sengaja dan Komite Komunikasi Nasional mengatakan dua kapal memutus kabel itu secara tidak sengaja.

Menurut data dari Chungwha Telecom Taiwan yang dikutip kantor berita Associated Press, kabel telah terpotong sebanyak 27 kali dalam lima tahun terakhir.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya