JAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Badan Geologi (BPPTKG) mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. BPPTKG meminta masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” imbau BPPTKG dalam keterangan yang diterima, Jumat (7/4/2023).
BPPTKG melaporkan sejak kemarin, 6 hingga 7 April 2023 Gunung Merapi telah mengalami sebanyak 124 kali gempa guguran.
“Kegempaan 124 guguran, 15 fase banyak. Teramati 14 kali Guguran Lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter,” ujar BPPTKG.
Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga (level 3) sejak 5 November 2020. Selain itu, asap kawah hingga berita ini diturunkan tidak teramati.
(Arief Setyadi )