Namun di ibu kota Taiwan, Taipei, penduduk tampaknya tidak terganggu oleh manuver terbaru China.
"Saya pikir banyak orang Taiwan sudah terbiasa sekarang, rasanya seperti, ini dia lagi!" kata salah satu warga Taiwan, Jim Tsai.
"Mereka [China] sepertinya suka melakukannya, mengitari Taiwan seperti milik mereka. Saya sudah terbiasa sekarang,” ujar warga lainnya, Michael Chuang.
"Kalau mereka menyerang, kita toh tidak bisa melarikan diri. Kita lihat apa yang akan terjadi di masa depan dan pergilah dari sana,” tambahnya.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan operasi militer China yang digelar selama tiga hari di sekitar Taiwan - dijuluki "Pedang Tajam Bersatu" - akan berlangsung hingga Senin (10/4/2023).
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan akan menanggapi latihanChina dengan sikap tenang, rasional, dan serius berdasarkan prinsip tidak meningkatkan konflik, atau menyebabkan perselisihan untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional.
Pada Agustus tahun lalu, Beijing melakukan latihan hampir seminggu di sekitar Taiwan setelah pendahulu Kevin McCarthy, Nancy Pelosi, mengunjungi Taipei.
Latihan unjuk kekuatan terbesar China dalam beberapa tahun itu termasuk pengerahan jet tempur dan kapal perang, serta penembakan rudal balistik.
(Susi Susanti)