Sementara itu, guru yang terluka parah akibat penembakan itu menuduh pejabat sekolah mengabaikan banyak peringatan bahwa bocah itu memiliki senjata pada hari penembakan, dan menuntut mereka karena kelalaian.
Pejabat sekolah sebelumnya mengkonfirmasi bahwa tas punggung anak tersebut telah digeledah oleh seorang anggota staf di sekolah pada hari penembakan, setelah dilaporkan bahwa siswa tersebut mungkin memiliki senjata.
Jaksa sebelumnya mengatakan bahwa anak itu tidak mungkin dituntut sehubungan dengan penembakan itu.
(Susi Susanti)