YANGON - Setidaknya 53 orang tewas dalam salah satu serangan udara paling mematikan oleh militer Myanmar dalam perang saudara yang sedang berlangsung, demikian dilaporkan penyintas. Mereka mengatakan bahwa yang tewas termasuk setidaknya 15 wanita dan sejumlah anak-anak. BBC tidak dapat memverifikasi jumlahnya.
Serangan pada Selasa, (11/4/2023) menargetkan sebuah desa di barat laut wilayah Sagaing, yang menentang pemerintah militer.
Militer semakin sering menggunakan serangan udara terhadap lawan mereka sejak mereka merebut kekuasaan pada Februari 2021.
Komunitas di Sagaing telah melakukan beberapa perlawanan terkuat terhadap pemerintahan militer di Myanmar, membentuk milisi mereka sendiri dan menjalankan sekolah dan klinik mereka sendiri.
Seorang penduduk desa mengatakan kepada BBC bahwa sebuah jet militer telah terbang sekira pukul 07:00 waktu setempat dan menjatuhkan bom, diikuti oleh helikopter tempur yang menyerang desa tersebut selama dua puluh menit.
Warga mengunggah video yang memperlihatkan adegan pembantaian yang mengerikan, dengan tubuh terpotong-potong tergeletak di tanah dan beberapa bangunan terbakar.
"Tolong panggil jika kamu masih hidup, kami datang untuk membantumu," mereka dapat mendengar teriakan saat mereka berjalan melewati Pa Zi Gyi mencari korban penyerangan.