Aksi Protes Penuh Kemarahan Selimuti Pemakaman Pesepakbola Tunisia yang Tewas Bakar Dirinya Sendiri

Susi Susanti, Jurnalis
Minggu 16 April 2023 12:24 WIB
Aksi protes dan kemarahan terjadi saat pemakaman pesepakbola yang tewas karena bakar diri (Foto: AFP)
Share :

TUNISIA - Pesepakbola asal Tunisia Nizar Issaoui dilaporkan meninggal akibat luka bakar yang dideritanya sebagai protes terhadap "ketidakadilan polisi". Pihak keluarga mengatakan dia membakar dirinya sendiri.

Dia muncul dalam sebuah video yang diposting online menunjukkan dia berteriak bahwa dia telah dituduh melakukan terorisme oleh petugas setelah berselisih dengan penjual buah.

Dalam postingan terpisah, dia mengatakan dia menghukum dirinya sendiri dengan "mati dengan api".

Media lokal melaporkan terjadi aksi protes dan bentrokan kemarahan saat pemakaman pria berusia 35 tahun itu pada Jumat (14/4/2023) di kota asalnya, Haffouz.

Menurut laporan, Issaoui telah dituduh melakukan terorisme oleh petugas polisi setelah dia mengeluh bahwa dia tidak dapat membeli pisang dengan harga kurang dari 10 dinar per kilogram, dua kali lipat dari harga yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Untuk perselisihan dengan seseorang yang menjual pisang seharga 10 dinar, saya dituduh melakukan terorisme di kantor polisi. Terorisme untuk pengaduan tentang pisang... Saya tidak punya tenaga lagi. Biarkan polisi nyatakan bahwa hukuman itu akan dilaksanakan hari ini,” tulis pesepakbola itu dalam sebuah posting Facebook.

Sebagai protes, Issaoui membakar dirinya sendiri sampai mati.

Kekerasan meletus di pemakaman pesepakbola ketika para demonstran melemparkan batu ke arah polisi yang menembakkan gas air mata.

Dia adalah mantan pemain untuk tim papan atas Tunisia US Monastir dan ayah dari empat anak.

Kakaknya mengatakan kepada wartawan setempat bahwa Issauoi menderita luka bakar tingkat tiga dan dokter tidak dapat menyelamatkan nyawanya.

Tindakannya merupakan gaung dari protes pada 2010 ketika pedagang kaki lima Mohamed Bouazizi membakar diri. Itu memicu gelombang demonstrasi yang menyebabkan penggulingan Presiden Zine al-Abidine Ben Ali pada tahun berikutnya.

Presiden saat ini, Kais Saied, memicu kontroversi pada 2021 ketika dia memecat perdana menteri dan menangguhkan parlemen. Sejak itu, dia mendorong melalui konstitusi baru yang mengabadikan dominasinya. Pemerintah Tunisia belum mengomentari kematian Issaoui.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya