Warga Palestina Kecam Kepala Komisi Eropa karena Kiasan Rasis, Picu Pertikaian Diplomatik

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 28 April 2023 08:43 WIB
Warga Palestina mengecam pernyataan Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyer (Foto: Reuters)
Share :

PALESTINA – Warga Palestina menggambarkan pernyataan tentang Israel yang dilontarkan oleh Kepala Komisi Eropa sebagai kalimat yang tidak pantas, salah dan diskriminatif.

Ini mengikuti pesan video ucapan selamat oleh Ursula von der Leyen pada Hari Kemerdekaan Israel pada Rabu (26/4/2023).

Di dalamnya dia memuji Israel, termasuk karena telah "membuat gurun mekar".

Kecaman ini telah memicu pertikaian diplomatik yang tidak biasa antara Otoritas Palestina (PA) dan Uni Eropa (UE), donor utamanya.

"Uni Eropa sangat terkejut dengan pernyataan yang tidak pantas dari kementerian luar negeri Palestina yang menuduh presiden Komisi Eropa melakukan rasisme,” terang juru bicara komisi tersebut kepada BBC.

"Kami meminta klarifikasi dari otoritas Palestina mengenai reaksi yang tidak dapat diterima terhadap videonya,” lanjutnya.

Tanggapan kementerian luar negeri Palestina adalah teguran keras yang jarang terjadi kepada seorang tokoh terkemuka di Brussel, yang biasanya memiliki hubungan baik dengannya.

PA memilih saran von der Leyen bahwa Israel telah mengolah tanah tandus, menyebutnya sebagai "kiasan rasis anti-Palestina".

Ungkapan "membuat gurun mekar" biasanya digunakan oleh Israel dan para pendukungnya untuk menggambarkan apa yang mereka pandang sebagai keberhasilan negara tersebut dalam mengembangkan tanahnya sejak berdirinya negara modern pada 1948.

Namun, orang Palestina berpendapat bahwa itu menghapus sejarah mereka dan menunjukkan bahwa tanah itu sebelumnya tidak berpenghuni atau tidak terawat.

PA menyerukan permintaan maaf dari presiden Komisi Eropa.

"Tujuh puluh lima tahun yang lalu, sebuah mimpi diwujudkan dengan Hari Kemerdekaan Israel," kata von der Leyen dalam pesannya.

"Setelah tragedi terbesar dalam sejarah umat manusia, orang-orang Yahudi akhirnya bisa membangun rumah di tanah perjanjian,” lanjutnya.

"Hari ini, kita merayakan 75 tahun demokrasi yang hidup di jantung Timur Tengah, 75 tahun dinamisme, kecerdikan, dan inovasi inovatif. Anda benar-benar telah membuat gurun bermekaran, seperti yang saya lihat selama kunjungan saya ke Negev tahun lalu,” ujarnya.

Videonya yang dibagikan di akun Twitter @EUinIsrael telah ditonton lebih dari 2,9 juta kali.

Pernyataan PA menggambarkan pesan tersebut, yang ditujukan kepada Presiden Israel Isaac Herzog, sebagai "wacana propagandis" dan bagian dari "pencabutan kepemilikan" warga Palestina.

PA mengklaim pernyataan itu ‘merendahkan dan menghapus orang-orang Palestina dan memalsukan sejarah dan peradaban mereka yang kaya.’

Selain itu, dikatakan bahwa pernyataan Eropa "menutupi" pendudukan Israel atas tanah yang diklaim Palestina sebagai negara harapan mereka di masa depan dan menyangkal apa yang mereka sebut "Nakba" (bahasa Arab untuk "malapetaka") pada 1948.

Sekitar 700.000 warga Palestina melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam perang yang mengikuti pembentukan Israel.

Orang Palestina menandai Hari Nakba pada tanggal 15 Mei menurut kalender Gregorian, sementara waktu Hari Kemerdekaan Israel mengikuti kalender Ibrani.

Beberapa orang Palestina di media sosial juga mengkritik atau mengejek pemimpin Eropa, termasuk komentarnya tentang nilai-nilai yang sama dengan Israel.

Komisi Eropa adalah bagian dari eksekutif Uni Eropa.

Juru bicara komisi menekankan hubungan diplomatik UE dengan PA, menunjukkan bahwa von der Leyen bertemu Perdana Menteri PA Mohammed Shtayyeh ketika dia mengunjungi wilayah tersebut pada Juni 2022.

Mereka mengatakan pertemuan untuk mengoordinasikan pengiriman bantuan internasional ke Palestina akan berlangsung di Brussel minggu depan.

"Uni Eropa secara aktif mencari solusi untuk situasi sulit rakyat Palestina," tambah mereka.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya