Kapal, yang telah digunakan untuk membawa minyak Iran ke China setidaknya sejak pertengahan 2022, terakhir mengirimkan minyak mentah Iran ke pelabuhan timur Qingdao pada akhir Januari, kata Emma Li, seorang analis China di Vortexa.
Dibangun pada 1997, kapal tersebut telah berlabuh di pelabuhan timur China Zhoushan selama sekira dua bulan antara Februari dan April, sebelum berlayar menuju daerah pelabuhan di lepas pantai Singapura dan Malaysia, menurut data dari Kpler dan Vortexa.
MMEA mengatakan pihaknya memulai operasi pencarian dan penyelamatan setelah diberitahu tentang kebakaran pada Senin, (1/5/2023) pukul 4 sore waktu setempat dan sedang menyelidiki penyebabnya.
Meskipun sanksi keras diberlakukan kembali oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada ekspor minyak Iran, pasokannya telah menyelinap ke China sejak akhir 2019, disamarkan sebagai berasal dari Oman, Malaysia dan Uni Emirat Arab, kata para pedagang dan analis.
Beijing telah berulang kali mengecam sanksi sepihak Washington dan membela perdagangan dengan Iran sebagai praktik bisnis normal yang sejalan dengan hukum internasional.
(Rahman Asmardika)