Daerah tersebut telah menjadi tempat berlindung ISIS yang paling signifikan di wilayah tersebut setelah kelompok itu dikalahkan secara teritorial di Irak pada 2017 dan Suriah pada 2019.
Dengan kepergian Qurashi, para analis memperkirakan ISIS pada akhirnya akan mengumumkan pemimpin baru.
Dia akan menjadi yang keempat dalam beberapa tahun, memimpin sebuah kelompok yang telah mengalami penurunan aktivitas yang signifikan di seluruh wilayah operasinya, terutama Timur Tengah dan Afrika.
Pejabat intelijen Irak mengatakan pemimpin baru ISIS kemungkinan besar adalah orang Irak, seperti pendahulunya, tetapi hanya ada segelintir pemimpin tersisa yang memenuhi syarat untuk mengambil alih peran tersebut, tiga di antaranya diketahui oleh intelijen Irak.
ISIS belum mengkonfirmasi atau mengomentari pembunuhan pemimpinnya.
Militan ISIS terus mengobarkan serangan pemberontak dan sebuah laporan PBB yang diterbitkan pada Februari mengatakan ISIS diperkirakan memiliki 5.000 hingga 7.000 anggota dan pendukung yang tersebar antara Suriah dan Irak, kira-kira setengah dari mereka adalah pejuang.
(Rahman Asmardika)