MIT menolak berkomentar untuk laporan ini. Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada Minggu, (30/4/2023) bahwa Qurashi "dilumpuhkan" sebagai bagian dari operasi pasukan intelijen.
Gambar dari situs yang diberikan oleh petugas keamanan menunjukkan sebuah bangunan beratap merah dengan sebagian besar dinding di lantai dasarnya pecah.
Puing-puing logam dan cinderblock berserakan di teras beraspal dengan air mancur kecil, dan di tanah merah bata di ladang terdekat yang ditanami pohon zaitun.
MIT, yang menurut sumber Turki telah mengikuti Qurashi sejak lama, melakukan operasi rahasia setelah memutuskan dia akan segera pindah, kata pejabat itu, menambahkan bahwa Qurashi meledakkan rompi bunuh diri ketika dia menyadari dia akan ditangkap.
Ada seruan agar Qurashi menyerah tapi tidak ada tanggapan, kata sumber itu sebagaimana dilansir Reuters.
Seperti pendahulunya, Qurashi tidak pernah berpidato di depan umum, penanda seberapa jauh jangkauan kelompok itu telah jatuh sejak mantan pemimpin Abu Bakr al-Baghdadi naik ke mimbar sebuah masjid yang ramai di Irak pada 2014 untuk mendeklarasikan kekhalifahan gadungannya.
Qurashi adalah yang terbaru dari serangkaian anggota senior ISIS yang ditangkap atau dibunuh di barat laut Suriah, sepotong wilayah yang dikuasai oleh milisi saingan, termasuk kelompok bersenjata garis keras dan faksi jihadis yang didukung oleh Turki.