GROBOGAN - Pasangan mesum yang tengah berhubungan intim di dalam sebuah mobil digerebek warga. Awalnya, warga curiga melihat mobil yang terparkir di sebuah bangunan kosong pinggir jalan terlihat bergoyang-goyang.
Dalam video amatir warga yang sempat viral, terlihat seorang pemuda dengan pasangan wanita dalam kondisi telanjang digerebek warga. Pelaku sempat minta ampun kepada warga untuk tidak diarak atau dimassa.
Peristiwa penggerebekan ini terjadi pada dua hari lalu sekitar pukul 22.00 WIB di sebuah halaman bangunan kosong pinggir jalan Grobogan-Blora, Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan, Grobogan, Jawa Tengah.
Video sempat viral dua hari setelah diunggah di media sosial. Namun, video itu kini telah dihapus oleh pengunggah.
Penggerebekan bermula saat warga sekitar yang tengah melintas curiga melihat ada mobil yang parkir di dalam halaman bangunan kosong. Setelah didekati, justru mobil tersebut bergoyang dan semakin kencang.
Beberapa warga Desa Getasrejo kemudian memanggil teman-temannya dan melakukan penggerebekan. Saat diintip dari kaca mobil, terlihat pasangan mesum tengah melakukan hubungan intim.
Solikin, penjaga gudang yang lokasinya tidak jauh dari tempat kejadian sempat kaget melihat ada ramai warga di dekat gudangnya.
Solikin mengatakan, lokasi yang digunakan kedua pasangan mesum ini adalah tempat kosong. Sehingga pelaku sangat leluasa digunakan untuk perbuatan mesum.
Setelah pintu mobil digedor warga, pasangan mesum laki-laki kemudian membuka pintu dan terlihat ia dalam kondisi telanjang. Beruntung warga bisa menahan emosi dan tidak melakukan tindak kekerasan.
Keduanya kemudian diminta untuk segera mengenakan pakaiannya dan dibawa ke kantor polisi. Saat digerebek, pelaku masih mengenakan seragam sebuah perusahaan besar di Worisari, Grobogan, Jawa Tengah.
Namun, pihak perusahaan menyangkal bahwa pasangan mesum perempuan bukanlah karyawannya. Kini, kedua pelaku diamankan di Mapolres Grobogan dan tengah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak.
Kedua pelaku kemudian diusir warga dan diberikan sanksi untuk tidak berbuat asusila di tempat ini lagi. Jika masih diulangi maka warga akan membawa ke kantor polisi untuk diproses hukum.
(Arief Setyadi )