Sebuah menara telekomunikasi roboh oleh angin kencang saat topan mendekat. Video yang dibagikan di media sosial juga menunjukkan atap-atap rumah diterbangkan dan papan reklame terbang dari gedung-gedung di Yangon di tengah hujan lebat.
Gambar-gambar dari kota Mrauk U menunjukkan pohon-pohon palem membungkuk tertiup angin, lembaran atap logam tersapu ke jalan dan beberapa orang masih bergegas berlindung di tempat penampungan badai.
Media lokal melaporkan bahwa seorang anak laki-laki berusia 14 tahun tewas tertimpa pohon tumbang di Negara Bagian Rakhine Myanmar, sementara ada laporan mengenai bangunan yang rusak dan roboh di berbagai bagian Myanmar.
Kantor departemen meteorologi Bangladesh mengatakan kecepatan angin berkelanjutan maksimum dalam jarak 75 km (45 mil) dari pusat topan adalah sekitar 195 km/jam (120 mph), dengan hembusan dan angin kencang 215 km/jam.
Sebagai persiapan untuk kedatangan badai, bandara terdekat telah ditutup, para nelayan diperintahkan untuk menangguhkan pekerjaan mereka dan 1.500 tempat berlindung didirikan saat orang-orang dari daerah yang rentan dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
Saat keluarga mulai meninggalkan tempat berlindung mereka setelah badai berlalu, ada kelegaan.
Evakuasi di daerah ini cukup sulit dilakukan karena cuaca ekstrem terus mengganggu mereka.
(Susi Susanti)