BOGOR - Pria berinisial R (42) yang melakukan pemalakan terhadap sopir truk di Rancabungur, Kabupaten Bogor sudah ditangkap polisi. Motif dari aksinya itu untuk pulang ke wilayah Cianjur.
"Karena butuh uang untuk pulang ke Cianjur. Karena aslinya orang situ," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi, Kamis (18/5/2023).
Dalam aksinya, pelaku melakukan pengancaman terhadap para sopir truk. Apabila uang yang diminta tidak diberikan, kendaraan akan dirusak pelaku.
"Dia meminta uang kepada sopir truk yang lewat, kalau gak memberikan uang diancam akan dihancurkan truknya. Pengakuan (pelaku) hingga saat ini baru pertama kali (memalak)," jelasnya.
Saat ini, pelaku masih menjelani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Bogor. Adapun pasal yang disangkakan yakni Pasal 368 subsider Pasal 335 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.
"Tersangka sedang dalam pemeriksaan intensif di Satreskrim Polres Bogor," tutupnya.
Sebelumnya, beredar video diduga aksi pemalakan oleh pria yang mengenakan seragam ormas di wilayah Rancabungur, Kabupaten Bogor. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh polisi.
Dalam video beredar, tampak pria mengenakan seragam ormas memberhentikan truk yang melintas di jalan. Dengan garangnya, pria yang mengendarai motor itu terlihat adu mulut dengan sopir yang enggan memberikan uang Rp 10 ribu kepadanya.
"Saya di sini kan bayar pajak," ucap sopir truk kepada pria berseragam ormas dikutip MNC Portal, Rabu (17/5/2023).
"Gua ga nanya lu bayar pajak, lu lewat wilayah gua," timpal pria berseragam ormas.
"Saya udah berapa tahun pak lewat wilayah sini," jawab sopir.
"Justru peraturan baru sekaran nih gua buat," kata pria berseragam ormas dengan nada tinggi.
"Itu banyak truk yang lewat," tanya sopir.
"Gua mintain semua udah," tambah pria berseragam ormas lagi.
Tak lama datang seorang pria lain yang berupaya menengahi perdebatan tersebut. Hingga akhirnya, pria berseragam ormas itu marah dan meminta sopir truk untuk memutar balik kendaraannya.
"Lu besok keliatan mobil lu lewat sini ancur mobil lu," ancam pria berseragam ormas.
(Khafid Mardiyansyah)