"Menyedihkan hal seperti ini terjadi di lingkungan saya. Saya tidak bisa tidur sepanjang malam,” ujar seorang pria berusia 50-an kepada NHK.
Pengguna media sosial Jepang telah menyatakan keterkejutan dan kekhawatiran atas insiden tersebut di Twitter.
Salah satu warganet menyebutnya sebagai "kejahatan yang tak termaafkan".
Warganet lainnya mempertanyakan apakah negara perlu bersiap untuk lebih banyak serangan seperti ini terjadi.
Para pejabat mengatakan tersangka, yang dilaporkan sebagai petani, memiliki izin senjata api.
Jepang memiliki aturan kepemilikan senjata yang ketat, dan hanya mengizinkan warga sipil untuk memiliki senapan berburu dan senapan angin. Orang harus menjalani ujian ketat dan tes kesehatan mental untuk membeli senjata di Jepang.
Kekerasan senjata masih sangat jarang terjadi di Jepang, meskipun mantan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe terbunuh pada Juli tahun lalu.