Insiden kekerasan terburuk pada Senin (29/5/2023) terjadi di Zvecan. Kerumunan berkumpul di gedung kota pagi-pagi sekali. Mereka berharap untuk mencegah wali kota baru beretnis Albania memasuki gedung.
AFP melaporkan pasukan pimpinan NATO pada awalnya mencoba memisahkan pengunjuk rasa dari polisi, tetapi kemudian membubarkan massa dengan menggunakan tameng dan pentungan.
Beberapa pengunjuk rasa melemparkan batu dan bom molotov ke tentara.
Polisi Kosovo mengatakan salah satu mobil mereka dibakar dan tulisan provokatif dengan simbol Serbia dan Rusia ditulis di kendaraan lain.
Seperti diketahui, krisis dimulai pada April lalu ketika orang-orang Serbia Kosovo memboikot pemilihan lokal, yang memungkinkan etnis Albania untuk mengambil kendali dewan lokal dengan jumlah pemilih kurang dari empat persen.
Baik Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) telah mengkritik otoritas Kosovo karena mendestabilisasi situasi di Kosovo utara, dan memperingatkan terhadap tindakan apa pun yang dapat mengobarkan ketegangan etnis di sana.
Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada Februari 2008, setelah hubungan yang tegang selama bertahun-tahun antara orang Serbia dan sebagian besar penduduk Albania.