JAKARTA – Masalah kabut asap dari Indonesia menghiasi beberapa pemberitaan media asing.
The Star menurunkan berita dengan judul ‘Transboundary haze not an issue anymore, assures Indonesian minister’.
Lalu World of Buzz menulis berita dengan judul ‘Indonesian Minister Assures That Haze Originating From The Country is No Longer an Issue’
Dalam berita itu dituliskan, selama kurang lebih satu dekade terakhir, beberapa bagian negara di Malaysia mencatat kualitas udara yang tidak sehat akibat kabut asap lintas batas yang berasal dari negara tetangga Indonesia.
Kabut asap ini dikatakan menjadi masalah tahunan akibat pembakaran perkebunan kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan, yang menyebabkan warga Malaysia memakai masker jauh sebelum pandemi Covid-19.
Namun, isu tersebut telah mereda dalam beberapa tahun terakhir dan kini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Prandjaitan mengklaim bahwa kabut asap lintas batas tidak lagi menjadi masalah.
Seperti dilansir The Straits Times, Luhut dalam kunjungannya ke Singapura untuk konferensi Ecosperity Week pada Selasa (6/6/2023), meyakinkan bahwa Indonesia sangat siap dalam mencegah kebakaran lahan gambut akibat musim El Nino yang semakin panas dan kering.
Luhut sebelumnya mengambil alih penanganan kabut asap pada 2016 dan menekankan bahwa masalah tersebut telah berkurang sejak saat itu.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menambahkan bahwa otoritas di dalam negeri sedang melihat teknologi modifikasi iklim untuk menghasilkan hujan buatan dan memperkuat cadangan air.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia memperkirakan peningkatan risiko kebakaran hutan saat Indonesia memasuki musim kemarau mulai April 2023.
(Susi Susanti)