Idul Adha Berpotensi Beda, PBNU Harap Masyarakat Ikuti Ketetapan Pemerintah

Widya Michella, Jurnalis
Jum'at 09 Juni 2023 19:51 WIB
Illustrasi (foto: dok Okezone)
Share :

JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrurrozi atau disapa Gus Fahrur menanggapi potensi perbedaan Hari Raya Idul Adha 1444H/2023M.

Menurutnya, potensi perbedaan masih belum dapat dipastikan. Pemerintah melalui Kemenag dan PBNU baru akan menentukan awal Dzulhijjah 1444 H pada 18 Juni 2023 mendatang.

"Ya, ada potensi berbeda meskipun belum pasti, karena pemerintah dan NU masih belum menentukan sebelum dilakukan rukyah hilal untuk pnentuan awal Dzulhijjah 1444 H, yang rencana akan dilaksanakan pada Ahad 18 Juni 2023 M di sekitar ada 100 titik pantau," kata Gus Fahrur kepada MNC Portal, Jumat (9/6/2023).

"Mungkin setelah itu baru pada hari Ahad itu bisa dipastikan beda atau tidak dengan keputusan Muhammadiyah," katanya.

Namun dia menyakini masyarakat Indonesia sudah sangat terbiasa dengan perbedaan. Sebagaimana Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah kemarin, semua bisa saling memahami dan menghormati.

Selain itu, dia berharap agar masyarakat dapat mengikuti ketentuan pemerintah guna kemaslahatan umat.

"Untuk kemaslahatan ummat secara nasional, kita berharap semua masyarakat mengikuti ketetapan pemerintah RI melalui sidang isbat yang dilakukan Kemenag bersama semua ormas Islam Indonesia," tuturnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya