NEW YORK - Laporan baru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan hampir sembilan dari sepuluh orang memiliki ‘bias mendasar’ terhadap perempuan.
PBB mengutuk ‘dekade stagnasi’ yang telah menyebabkan hancurnya hak-hak perempuan di banyak bagian dunia.
Menurut laporan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) yang dirilis pada Senin (12/6/22023), yang mencerminkan data terbaru dari World Values Survey, separuh orang secara global masih percaya bahwa pria bisa menjadi pemimpin politik yang lebih baik daripada wanita. Lebih dari 40% percaya pria bisa menjadi eksekutif bisnis yang lebih baik daripada wanita dan 25% percaya bahwa seorang pria boleh memukuli istrinya.
Penulis laporan tersebut memperingatkan bahwa norma sosial gender yang bias merupakan penghalang utama untuk mencapai kesetaraan gender.
Dia menambahkan bahwa penilaian yang rendah terhadap kemampuan dan hak perempuan dalam masyarakat membatasi pilihan dan peluang perempuan.
Penulis menjelaskan bias ini ditunjukkan di seluruh wilayah, pendapatan, tingkat pembangunan, dan budaya. Dia mencatat bahwa ukuran gabungan ketidaksetaraan gender dalam pemberdayaan UNDP, yang dikenal sebagai Indeks Ketidaksetaraan Gender (GII) global, tetap stagnan sejak 2019.
Ini berarti bahwa dunia tidak berada di jalur yang tepat untuk mencapai kesetaraan gender pada tahun 2030, catat laporan tersebut, yang mencerminkan pandangan dari 80 negara dan wilayah dan mencakup 85% populasi global.