"Kami akan melaporkan masalah ini ke PBB," ujar Alam.
Andrews pada Kamis, (8/6/2023) mengatakan bahwa Bangladesh harus segera menunda proyek percobaan pemulangan pengungsi Rohingya ke Myanmar, di mana mereka menghadapi risiko serius yang mengancam nyawa dan kebebasan mereka.
Pada Mei, pejabat Bangladesh membawa 20 pengungsi Rohingya pada kunjungan kamp pemukiman kembali di negara bagian Rakhine, Myanmar untuk menilai kondisi tempat mereka kembali, yang berakhir dengan kekhawatiran delegasi Rohingya mengenai rencana itu.
Sejumlah kelompok HAM internasional, termasuk Human Rights Watch, telah bergabung dengan suara yang menentang usulan repatriasi tersebut.
Kelompok HAM internasional mendesak para pemerintah negara donor dan Amerika Serikat untuk menyerukan penundaan pemulangan setiap pengungsi Rohingya hingga kondisinya siap untuk pemulangan yang aman dan berkelanjutan.
Kendati banyaknya penolakan, otoritas Bangladesh sepertinya akan melakukan apapun agar rencana proyek repatriasi tersebut dapat berjalan.
(Rahman Asmardika)