Kebiasaan Unik Pasukan KNIL dari Jawa, Minum Jamu Usai Bertempur

Arief Setyadi , Jurnalis
Selasa 13 Juni 2023 05:03 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Share :

JAKARTA - Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL) yang artinya Tentara Kerajaan Hindia Belanda. Pasukan ini dibentuk pemerintahan kolonial untuk menghadapi perlawanan lokal. 

Seiring waktu, dari sekian banyak pasukan KNIL, komposisi serdadu dari Nusantara yang terbesar adalah orang-orang Jawa mencapai 45 persen.

Para prajurit Jawa memiliki keunikan dari kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan. Mereka sangat bergantungn pada bakul jamu. Mungkin dengan minum jamu mengembalikan stamina mereka setelah bertempur.

Dalam buku "KNIL: Bom Waktu Tinggalan Belanda" disebutkan, KNIL resmi berdiri pada 28 Agustus 1814, tidak lama setelah kekuasaan Belanda di Hindia Belanda dikembalikan.

Awalnya, KNIL bagian dari tentara kerajaan Belanda dan dibentuk untuk menumpas pemberontakan di koloni-koloninya.

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Johannes Van de Bosch pada 4 Desember 1830, mengeluarkan keputusan yang dinamakan "Algemeene Orders voor het Nederlandsch-Oost-Indische leger", ditetapkan pembentukan angkatan tentara tersendiri untuk Hindia Belanda, yaitu Oost Indische Leger (Tentara India Timur).

Raja Willem Imemberi predikat "Koninklijk" pada angkatan perang ini pada 1836. Seiring waktu, pada 1933 Hendrik Colin, Perdana Menteri Belanda, memberitahu Gubernur Jenderal bahwa ia akan menghargai jika nama n tentaranya diganti dengan Koninklijk Nederlands-Indisch Leger.

Undang-Undang Belanda tidak mengizinkan para wajib militer untuk ditempatkan di wilayah jajahan, sehingga tentara di Hindia Belanda hanya terdiri dari prajurit bayaran atau sewaan.

Para prajurit itu berasal dari Perancis, Jerman, Belgia dan Swiss. Bagi tentara Belanda yang melanggar peraturan di Belanda diberikan pilihan, menjalani hukuman penjara atau bertugas di Hindia Belanda.

Mereka digaji bulanan yang besar. Tahun 1870, seorang serdadu menerima 300 Gulden atau setara dengan penghasilan seorang buruh selama setahun.

Komposisi serdadu dari berbagai wilayah dengan persentase Serdadu Eropa, persentase orang Belanda adalah 61 persen dan sisanya 39 persen dari negara tetangganya.

Komposisi orang Eropa selain Belanda meliputi 30 persen orang Belgia, 30 persen orang Jerman, orang Swiss sebanyak 20 persen, 12 persen orang Prancis dan sisanya 8 persen lagi dari negara lain.

Untuk serdadu pribumi, pada 1830, jumlah bintara pribumi ada 60 persen. Sedangkan perwiranya hanya 5 persen dari jumlah semua perwira.

C.A. Heshusius dalam bukunya, Het KNIL van Tempo Doeloe, menerangkan komposisi serdadu KNIL yang berdarah Eropa dan Indo pada 1929 menjelang Perang Dunia II hanya sekitar 18 persen dari jumlah total prajurit KNIL sebanyak 37 ribu orang. Bagian terbesarnya justru orang-orang dari kepulauan Nusantara.

Komposisi serdadu dari Nusantara yang terbesar, kata mantan Atase Militer Kedutaan Besar Prancis di Jakarta itu, adalah orang-orang Jawa mencapai 45 persen.

Prajurit KNIL yang berasal dari jawa tidak memakai sepatu hingga 1905. Mereka tergabung dalam kompi yang bertugas untuk menenangkan dan menetralisir situasi pasca pertempuran.

Mereka juga memiliki keunikan dari kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan yakni minum jamu. Ada juga etnis Minahasa sebanyak 15 persen, Ambon Lease, yang mencakup Pulau Nusa Laut, Haruku, Saparua, dan wilayah Maluku Selatan (12 persen), kelompok Sunda (5 persen), dan kelompok Timor 4 persen.

KNIL masih memiliki satuan tempur dari legiun Mangkunegoro di Surakarta dan kompi legiun Paku Alam di Yogyakarta saat Perang Pasifik pada 1941.

Putra Nusantara yang menjadi perwira KNIL berasal dari keluarga terpandang. Pendidikannya juga cukup baik pada zaman kolonial.

Meskipun gaji perwira KNIL dari pribumi dan Belanda sama, namun jenjang karier untuk pribumi terbatas. Pangkat tertinggi perwira KNIL dari golongan pribumi hanya sampai pangkat Letnan Kolonel.

Beberapa perwira KNIL yang terkenal di antaranya, Soeharto, AH Nasution, TB Sumatupang, Alex Evert Kawilarang, dan Urip Sumoharjo.

Dalam buku berjudul "KNIL Perang Kolonial di Nusantara Dalam Catatan Prancis" tulisan Jean Rocher-Iwan Santosa dikisahkan diceritakan perjalanan sejarah operasi militer Belanda di Nusantara pada tahun 1830 hingga Indonesia merdeka.

Para prajurit bumiputra di KNIL menjadi bagian penting dari konsolidasi wilayah Nusantara sesudah era Kejayaan Sriwijaya dan Majapahit.

Setiap kapal Belanda yang berlayar ke lautan wilayah penjajahan dari Afrika sampai Jepang dibekali dengan tentara untik mengantisipasi munculnya serangan dari pembajak laut.

Petrik Matanasi dalam buku " Pribumi Jadi Letnan KNIL, " menveritakan kekuatan pasukan KNIL sekitar 5.000-6.000 orang. Satuan ini terdiri atas Korporaalschappen dengan 12 orang prajurit dipimpin oleh seorang kopral.

Sergeantschappen terdiri dari 2 Korporaalschappen. Dua sampai lima Sergeantschappen bisa menjadi sebuah barisan sendiri dengan pimpinan seorang letnan dua.

Sejarawan Belanda G.G de Jong yang ditulis Ong Hok Ham dalam Wahyu yang Hilang Negeri yang Guncang (2018) mengatakan, KNIL hanya merupakan suatu kekuatan kepolisian yang agak ditingkatkan. Bukan kekuatan militer untuk menghadapi suatu perang internasional dan modern.

Buku lain yang mengulas tentsng KNIL adalah "Dunia Kompeni: Antara Kami, KNIL, dan Indonesia". KNIL dikenal sebagai militer yang kerjanya menumpas pemberontakan orang-orang Indonesia.

P. van Meel, dalam tulisannya De Krijgsverrichtingen van het KNIL, dalam buku Gedenkschrzft Koninklijk Nederlandsche Indische Leger 1830-1950 (1990: 65-66) membuat daftar pengerahan ekspedisi KNIL dari 1830 hingga 1950 ke daerah-daerah di nusantara.

Tak hanya pemberontakan menolak pajak saja, tapi juga melawan bajak laut. Semua musuh pemerintah kolonial yang bersenjata dan sulit diatasi polisi adalah tugas KNIL. Semua demi kejayaan Ratu Singa, dan juga uang.

(Artikel ini pernah ditulis oleh Doddy Handoko)

(Arief Setyadi )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya