RUSIA – Kremlin mengatakan keputusan Australia yang menghentikan Rusia untuk membangun kedutaan baru di dekat parlemennya dengan alasan risiko mata-mata "tindakan tidak ramah lainnya" yang akan "diperhitungkan" oleh Rusia di masa depan.
“Australia mengikuti histeria Russophobia yang sekarang terjadi di negara-negara kolektif Barat,” terang juru bicara Dmitry Peskov.
Seorang diplomat Rusia sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa kedutaan sedang mencari nasihat hukum.
Undang-undang baru mengakui bahwa Rusia mungkin memenuhi syarat untuk kompensasi finansial.
Kedutaan saat ini tidak akan terpengaruh oleh undang-undang baru, yang mendapat dukungan bipartisan.
Moskow saat ini memegang sewa untuk sepetak tanah, yang diperoleh pada 2008, sekitar 400 meter (0,25 mil) dari Gedung Parlemen Canberra.
Itu telah meletakkan fondasi untuk gedung kedutaan baru, tetapi konstruksi berjalan lambat. Namun ketika hubungan antara Australia dan Rusia memburuk setelah invasi Ukraina, Rusia mencabut izin untuk gedung baru.
Upaya sebelumnya untuk membatalkan sewa dibatalkan oleh pengadilan federal bulan lalu, mendorong undang-undang baru.
Seperti diketahui, Australia telah memblokir Rusia untuk membangun kedutaan baru di dekat parlemennya, dengan alasan risiko mata-mata.
Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese mengatakan badan-badan intelijen telah memberikan "saran keamanan yang sangat jelas" saat bergerak.
(Susi Susanti)