Korut Sebut Peluncuran Satelit Mata-Mata Bulan Lalu Sebagai Kegagalan Terbesar

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 19 Juni 2023 17:18 WIB
Foto: Reuters.
Share :

SEOUL - Korea Utara mengatakan peluncuran satelit militer yang gagal bulan lalu adalah "kegagalan terbesar", tetapi berjanji akan segera berhasil dalam upayanya, demikian dilaporkan media pemerintah pada Senin, (19/6/2023).

Partai berkuasa Korea Utara membuat penilaian dari peluncuran 31 Mei itu pada pertemuan tiga hari yang berakhir pada Minggu, (18/6/2023). Para pekerja dan peneliti diperintahkan untuk menganalisis misi yang berakhir dengan roket dan muatan satelit mata-matanya terjun ke laut, dan untuk mempersiapkan untuk peluncuran lain segera.

Pejabat "yang secara tidak bertanggung jawab melakukan persiapan" untuk peluncuran yang gagal itu "dikritik dengan keras" pada pertemuan itu, lapor kantor berita negara KCNA.

Roket Korea Utara itu gagal "setelah kehilangan daya dorong karena start mesin tahap kedua yang tidak normal", kata Korea Utara saat itu, demikian diwartakan Reuters

Korea Utara sebelumnya mengatakan akan meluncurkan satelit pengintaian militer pertamanya untuk meningkatkan pemantauan kegiatan militer Amerika Serikat (AS), langkah lain dalam program militer yang menimbulkan kekhawatiran akan perang.

Angkatan Laut Korea Selatan pekan lalu menemukan bagian silinder besar dari roket tersebut, mengangkatnya dari laut lepas pantai barat, yang menurut para ahli dapat memberikan petunjuk untuk pengembangan roket Korea Utara.

Media pemerintah Korut mengatakan Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa juga membahas peningkatan kemampuan nuklir dan meningkatkan produksi senjata nuklir. 

KCNA melaporkan bahwa Kim Jong-un menghadiri pertemuan itu, tetapi tidak disebutkan apakah dia berpidato atau menyampaikan laporan, seperti yang biasa dia lakukan pada sesi pembuatan kebijakan yang penting.

Partai juga membahas memastikan persediaan makanan yang cukup.

Korea Selatan baru-baru ini mengatakan situasi pangan di Utara, yang di masa lalu mengalami kelaparan, "tampaknya telah memburuk".

Korea Utara yang terisolasi berada di bawah sanksi internasional atas program senjata nuklir dan rudal balistiknya dan ekonominya semakin diperketat oleh penguncian perbatasan yang diberlakukan sendiri yang bertujuan untuk menghentikan COVID-19.

Secara terpisah, KCNA melaporkan bahwa Kim Yong Chol, seorang pejabat tinggi yang diyakini telah dikesampingkan setelah pertemuan puncak pada 2019 dengan AS berakhir dengan kegagalan, telah ditunjuk sebagai anggota pengganti Biro Politik Komite Pusat Partai.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya