TOKYO - Sebuah pelabuhan di Jepang telah berubah menjadi merah darah dan membuat penduduk khawatir. Hal ini mendorong permintaan maaf dari pabrik bir.
Pabrik Bir Orion mengatakan pewarna makanan yang bocor ke sungai telah menyebabkan pelabuhan berubah warna, menambahkan bahwa hal itu tidak menimbulkan risiko kesehatan.
Namun, mereka meminta maaf karena "menyebabkan masalah dan kekhawatiran yang sangat besar" bagi penduduk kota Nago di Okinawa.
Dikutip BBC, beberapa warga menggambarkan air merah sebagai "mengerikan" di media sosial.
Sedangkan warga yang lain mengatakan air merah itu tampak "berbisa".
Otoritas kesehatan Amerika Serikat (AS) mengatakan propilen glikol, yang digunakan untuk menyerap kelebihan air, umumnya diakui aman untuk digunakan dalam makanan.
Media Jepang melaporkan kebocoran, diyakini berasal dari salah satu sistem pendingin tempat pembuatan bir, terjadi pada Selasa (27/6/2023), dan dipasang sekitar pukul 9:30 waktu setempat. System pendingin itu bocor ke sungai melalui talang hujan.
Presiden Orion Breweries Hajime Murano mengatakan kepada media Jepang bahwa perusahaan sedang menyelidiki bagaimana kebocoran itu terjadi, menambahkan bahwa mereka akan mengambil tindakan untuk mencegah insiden seperti itu terjadi lagi.
Selain terkenal dengan kegiatan memancing, Nago dikenal dengan perkebunan nanasnya.
Orion membuat bir eponymous yang terkenal dengan rasanya yang lembut. Minuman itu juga merupakan bir khas Okinawa tropis, yang membedakan dirinya dari daratan Jepang.
(Susi Susanti)