Setelah Lebih dari Seabad, Misteri Air Terjun Darah di Antartika Akhirnya Terpecahkan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 10 Juli 2023 14:00 WIB
Blood Falls pertama kali ditemukan para peneliti di Antartika pada 1911. (Foto: National Science Foundation)
Share :

MISTERI di balik air terjun “berdarah” di Antartika yang dikenal dengan julukan Blood Falls akhirnya dipecahkan oleh para peneliti. 

Gletser Taylor pertama kali ditemukan pada 1911 selama ekspedisi Inggris ke Antartika. Para peneliti terkejut melihat gletser "berdarah" yang mengalir ke danau yang tertutup es kemudian menjulukinya sebagai Blood Falls atau Air Terjun Darah.

Lebih dari seabad kemudian, para peneliti akhirnya memecahkan apa yang menyebabkan hal itu terjadi.

Ketika tim ilmuwan Amerika Serikat (AS) mengambil sampel dari aliran Gletser Taylor yang berwarna karat pada November 2006 dan menganalisis isinya menggunakan mikroskop elektron yang kuat pada pertengahan dan akhir November 2018, mereka akhirnya mengungkap biang keladi dari fenomena aneh tersebut.

Menggunakan berbagai peralatan analitik, para peneliti menemukan beberapa kejutan yang membantu menjelaskan rona merah yang ikonik dengan lebih baik, lapor Science Alert.

Ilmuwan material Ken Livi dari Universitas Johns Hopkins menjelaskan: "Segera setelah saya melihat gambar mikroskop, saya melihat bahwa ada nanosfer kecil ini dan kaya akan zat besi."

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya